Oke readers Museum Dihatiku, untuk postingan pertama kita kali ini kita bakalan membahas tentang sejarah dari Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Check this out ^^
Museum ini terletak di kawasan Benteng Kuto Besak, di tepi Sungai Musi. bangunan megah ini
berukuran panjang 32 Meter, lebar 22 meter dan tinggi 17 meter, berasitektur
Eropa di bangun oleh Pemerintah colonial mulai dari tahun 1823 dan selesai pada
tahun 1825. sebelumnya merupakan lokasi benteng Kuto lamo yang sering juga
disebut dengan Kuto Tengkuruk atau Kuto Batu, dimana di bagian dalamnya berdiri
keraton Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikromo atau Sultan Mahmud Badaruddin I
pada tahun 1724 sampai dengan 1758. kemudian pada tahun 1821 keraton ini
mendapat serangan dari Pemerintahan Hindian Belanda yang kemudian di bongkar
habis pada 7 oktober 1823 atas perintah Komisaris Belanda J.L. Van Seven Hoven.
penghancuran ini tentunya tidak semata-mata dilatarbelakangi oleh kepentingan
untuk mendirikan bangunan Eropa tetapi lebih dari itu dengan dihasilkannya
bangunan keraton di harapkan kesan Monumental dan ikatan emosional antara
pemimpin dan diasingkan dengan rakyatnta segera terputus. pemerintah kolonial juga
berkeinginan membalas dendam atas di bakarnya Loji Sungai Aur oleh Sultan
Mahmud Badaruddin II pada tahun 1811. bangunan ini selesai di didirikan kembali
pada tahun 1825 dan selanjutnya di jadikan sebagai komisariat Pemerintah Hindia
Belanda untuk Sumatera bagian Selatan sekaligus sebagai kantor Residen.
seiring dengan berjalannya waktu dan dinamika sejarah yang terjadi di
Kota Palembang, fungsi bangunan ini telah silih berganti mulai dari markas
Jepang pada masa pendudukan, Territorial II Kodam Sriwijaya di awal
kemerdekaan, berpindah pengelola ke Pemerintah Kota Palembang sampai pada
akhirnya menjadi Museum.
di dalam Museum ini pengunjung dapat melihat-lihat peninggalan-peninggaln bersejarah dan adat istiadat kota Palembang. Di Museum, sekitar 600 koleksi bisa dilihat pengunjung. Antara lain prasasti, koleksi uang kuno, senjata, koleksi kain tradisional Palembang, hingga peralatan di masa Kerajaan Sriwijaya.
di dalam Museum ini pengunjung dapat melihat-lihat peninggalan-peninggaln bersejarah dan adat istiadat kota Palembang. Di Museum, sekitar 600 koleksi bisa dilihat pengunjung. Antara lain prasasti, koleksi uang kuno, senjata, koleksi kain tradisional Palembang, hingga peralatan di masa Kerajaan Sriwijaya.
berikut gambar Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dari zaman dulu sampai sekarang, dan beberapa koleksi yang ada di sana.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat :)
0 komentar:
Posting Komentar